Jambi – Pj. Gubernur Jambi Dr. Hari Nur Cahya Murni meluncurkan rangkaian objek wisata dan kekayaan budaya Jambi dalam acara yang bertajuk Jelajah Jambi “The Hidden Paradise in Jambi”, Selasa (16/3), bertempat di auditorium rumah dinas Gubernur. Hadir pada kesempatan tersebut Sekda Provinsi Jambi, H.Sudirman, SH,MH, Forkompimda, dan Dekranasda. Kegiatan ini sebagai rangkaian memperkenalkan objek wisata di Jambi dan juga untuk mendukung program pemerintah pusat yaitu “Bangga Berwisata di Indonesia” dan “Bangga Buatan Indonesia”. Acara ini dibuka secara virtual oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan
Pada kesempatan ini Pj. Gubernur juga langsung mempromosikan secara virtual dan berhasil menjual produk batik Jambi kepada para Menteri dan undangan yang juga hadir secara virtual yaitu Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam), Mahfud Md, dan Menteri Menteri Komunikasi dan Informatika, Johnny G Plate, Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo, dan juga kepada para Gubernur yang hadir secara virtual. Acara ini juga menampilkan seni budaya Jambi melalui seni tari, kerajinan batik, perhiasan dan kuliner Jambi.
Dalam sambutannya Pj. Gubernur mengungkapkan rasa syukur dan kebanggaan terhadap para undangan yang telah hadir secara virtual untuk mendukung pengembangan potensi budaya di Provinsi Jambi.”Saya sangat bersyukur karena bapak/ ibu, hadirin telah meluangkan waktu, untuk meringankan langkah hadir secara offline pada acara launching “Jelajah Jambi dengan tema “The Hidden Paradise in Jambi”. Pandemi covid -19 dirasakan sangat berdampak bagi sektor pariwisata di Indonesia bahkan di dunia dan juga di Jambi. Ketika pariwisata lesu efek berantai yang membuat banyak hotel berhenti operasi, transportasi dan restoran sepi, kuliner dan toko oleh-oleh gulung tikar, para pengrajin UMKM juga terdampak” ujar Pj, Gubernur.
Dijelaskan Pj Gubernur Jambi hal ini mengharuskan pemerintah pemerintah Provinsi Jambi terus bertransformasi menata kembali sektor pariwisata agar adaptif dengan adanya pandemi covid 19 . “Mari kita gotong royong memulihkan perekonomian di Indonesia bukan hanya tugas pemerintah pusat dan pemerintah daerah namun masyarakat juga bisa berperan, pihak swasta, perbankan, E comers, semua bisa dilibatkan agar pada saat kita bangkit kembali dan bisa menyasar pasar nasional bahkan internasional” katanya.
Pj.Gubernur meyakini bahwa perekonomian Jambi juga akan lebih cepat tumbuh dan berkembang karena potensi pariwisata dan kebudayaannya memiliki keindahan dan kekuatan untuk menumbuhkan perekonomian. “Provinsi Jambi memiliki potensi yang luar biasa, mengingat situs Candi Muara Jambi yang masuk kawasan strategis pariwisata nasional merupakan peninggalan situs bersejarah tertua di Indonesia yang dibangun menggunakan bata merah, terdapat juga wisata Gunung Kerinci yang merupakan gunung berapi tertinggi di Indonesia dan di Asia Tenggara dengan ketinggian 3.805 m dpl diatas permukaan laut, di tengahnya terdapat danau dan di kaki gunungnya terdapat satu hamparan kebun terluas kedua di dunia yaitu kebun teh, Jambi juga memiliki 4 kawasan konservasi yaitu Taman Nasional Kerinci Seblat, Bukit 30, Bukit 12 dan taman nasional Berbak yang antara lain memiliki hutan terluas di Asia Tenggara landscape yang sangat menawan dengan aliran sungainya berwarna hitam berpagar hutan mangrove, sekilas mudah mengingatkan kita pada hutan hujan tropis yang sangat terkenal” paparnya.
Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam), Mahfud Md juga mengapresiasi kegiatan ini acara Jelajah Jambi ini juga dalam rangka mendukung program Bangga buatan Indonesia dan Bangga Wisata di Indonesia Aja. “Pemerintah melalui Kementerian koordinator bidang kemaritiman dan investasi telah meluncurkan gerakan bangga buatan Indonesia sebagai bentuk dukungan nyata pemerintah terhadap produk-produk dalam negeri, UMKM dan ekonomi nasional. Bahkan bapak Presiden beberapa hari yang lalu dengan narasi yang kuat juga menggabungkan gerakan bangga buatan Indonesia dan benci buatan asing. Ungkapan Presiden tersebut jelas bukan bertujuan untuk menolak produk buatan asing, namun hendaknya dipahami itu adalah untuk lebih menumbuhkan rasa cinta kepada produk buatan anak bangsa sendiri tidak hanya sebatas produk-produk dalam bentuk barang dan jasa melainkan juga wisata lokal dan tradisi yang juga mesti di banggakan”ujar Mahfud.
Dijelaskan Mahfud bahwa gerakan bangga buatan Indonesia pada dasarnya tidak hanya sebatas bicara bagaimana melainkan juga menyangkut bagaimana gerakan tersebut akan berdampak pada munculnya kecintaan pada produk bangsa sendiri “Rasa percaya dan bangga dalam diri masyarakat Indonesia terhadap buatan bangsanya sendiri kebanggaan pada buatan bangsa sendiri juga merupakan ekspresi nasionalisme atau rasa cinta tanah air dan cinta sesama anak bangsa yang pada gilirannya ia akan turut menjadi faktor perekat antar sesama anak bangsa yang beradab” ungkapnya. (Red)