Memoritoday.com – Pesatnya kemajuan Teknologi saat ini sangat membantu masyarakat di bidang Komunikasi diantaranya Facebook dan Whatsapp, Aplikasi ini sangat Mendukung Kebutuhan dari berbagai kalangan, golongan, hingga para Remaja, dalam mentransmisikan informasi Sehari-Hari, baik digunakan untuk Pekerjaan, Lingkungan, Hingga Aktifitas Belajar.
Seakan melirik peluang, Pelaku Penipuan mulai beraksi di tengah ketergantungan masyarakat dalam penggunaan Teknologi, di beberapa Aplikasi, mulai dari Modus pemberitahuan, menang Undian Berhadiah, Peretasan E-Mail, phising, Mama minta Pulsa, Hingga Mengatasnamakan kerabat dekat, diduga cara seperti ini yg kerap dilakukan pelaku penipuan.
Jauh Sebelum beberapa Aplikasi berbasis Teknologi ini ada, ternyata penipuan berbasis Rekayasa sosial itu, sudah ada sejak teknologi masi di era Klasik, E-Mail, sambungan Handphone, dan SMS, namun semenjak Teknologi Semakin maju, Tindakan Para Penipu semakin bergeser, dari mengakses Sistem menjadi Memanipulasi Psikologis pengguna Aplikasi”.
Seperti yang di alami M ridwan Warga Desa Sungai Jeruk, Kec. Nipah Panjang, Kab. Tanjung Jabung Timur, Provisi Jambi, pada Hari Kamis (31/03/22). Dirinya mendapat pesan Whatsapp dari nomor yang tidak dikenal, dalam pesannya, menanyakan, ini Muchtar Nst, dari kota jambi, (Muchtar Nst adalah Penulis Red) merasa kurang yakin, dengan isi percakapan pesan, M Ridwan langsung menghubungi Nomor WhatsApp yang Mencatut nama Kerabatnya tersebut, melalui sambungan Telepon WhatsApp, Benar saja, Saat Sambungan Telepon terhubung, logat suara dihasilkan, bukan logat dari cara bicara Muchtar.
“Iya Pas Ada Pesan Whatsapp, menanyakan kabar, dan menyatakan ini muchtar, NsT menyertai Foto, khawatir menjadi korban Penipuan, maka saya memastikan kebenarannya, Dengan menelpon Via Whatsapp, ternyata dari suara yang dihasilkan, logatnya Berbeda , dasar kecurigaan, maka saya tanyai secara mendetail sambungan langsung Telepon diputus, lalu kontak saya di Block,” jelas M ridwan.
Sementara Kejadian yang sama, di hari yang sama, dan dengan nomor WhatsApp yang sama, Dialami awak media Ini, dan mendapatkan pesan Whatsapp Pada Siang Hari,
Pesan Bertuliskan.
“Selamat siang abg Muchtar, bagaimana kabarnya lay sekarang, baik sajakan, masi di kota Jambi kan sekarang, ini nomor Saya yang baru sekarang ya, dan juga Menyertai Foto, ” tulisnya.
Dijawab dengan, maaf ini siapa, saya lupa, memang awak media belum pernah bertemu Sebelumnya.
“ini saya Sang daeng, Alam Bugis menyertai kiriman Foto,” tulisnya
Ketika ditanyai keperluan,
Jawabnya, “ini abg Mau ngajak kamu kerja sama sebentar, lokak sampingan, Barang Elektronik, yang mau di pesan sama relasi abg hari ini, barangnya berupa Camera1200 eos dan iPhone 8 Pls Type nya, kalau barangnya sudah Ready digudang, cuma mengenai harga yang tidak sesuai ini, Jadi untuk kerjasamanya kamu bisakan menegosiasikan saja Harganya ke relasi Abg, hanya melalui Hp saja, nanti, yang jelas untuk keuntungannya nanti saya Janji kita Bagi rata, ” tulisnya sedikit memaksa.
Menaruh curiga, atas beberapa poin dari isi pesan, awak media Tidak Lagi merespon Pesan, baik pun Panggilan Telepon,
Mencari Kejelasan terkait pesan tersebut, awak Media mencoba menghubungi Rianto selaku Ketua Ikatan Pemuda Pemudi Pasar Jambi (IP3J) Menanyakan Terkait Shang Daeng alias alam yang menghubungi Awak Media, Dalam Sambungan Telpon Ketua IP3J ini mengatakan, “Dak benar itu lai, Alam Ado di Jambi Bukan di Bogor, Ini dia ada Sama Sayo, sembari memberikan Komunikasi kepada Shang Daeng Alias Alam.
“Idak benar itu lai, bukan abg itu, abg bae sekarang di Jambi, lagi sama Ketua Yanto, bukan di bogor seperti yang di akui pencatut namanya, macam mana abang ngajak silai belokak ketemu silai bae belum pernah, jadi jelas Itu nama abg dan foto abg di salah gunakan, bisa jadi Foto itu ngambil di FB, tutup Shang Daeng Alias alam.
Atas kejadian Yang di alami beberapa Pengguna Medsos, Kiranya, menjadi Pembelajaran, bagi Para pengguna lain, agar lebih berhati hati, dan lebih Teliti dalam merespon Sambungan Telepon, maupun Chating, dari sesama pengguna Medsos, Terlibih yang tidak dikenal Hingga yang mengatasnamakan kerabat dekat, baiknya melakukan pengecekan terlebih dahulu, diduga Modus yang saat ini digunakan Para pelak Penipuan dengan Cara Rekayasa sosial, atau mencari informasi pengguna Media Sosial Terlebih dahulu. (Ns/lm)