Memoritoday.com – Pemerintah mulai menyalurkan bantuan kuota data internet ke 24,4 juta penerima yang nomornya telah berhasil diverifikasi dan divalidasi.
Pencairan sudah dilakukan melalui Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), karena itu bantuan ini kerap disebut juga dengan kuota Kemendikbud.
Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Anwar Makarim menyampaikan penjelasan mengenai pertanyaan yang kerap muncul terkait kuota Kemendikbud untuk apa saja.
Nadiem mengatakan bahwa kuota data internet ini diperlukan untuk mendukung pembelajaran di masa pandemi yang berlangsung secara tatap muka terbatas maupun pembelajaran jarak jauh (PJJ).
“Kami mendengarkan masukan dari banyak pihak yang menginginkan bantuan kuota data internet ini dilanjutkan,” ujarnya dalam keterangan resmi, dikutip pada Minggu (12/9/2021).
“Kuota data internet telah mulai disalurkan secara bertahap ke sekitar 24,4 juta peserta didik dan pendidik. Semoga ini dapat membantu meringankan beban para pendidik dan juga orang tua,” sambungnya.
Pernyataan Nadiem tersebut sekaligus menjawab banyaknya pertanyaan yang sering mencuat terkait kuota Kemendikbud 2021 kapan cair.
Rincian bantuan kuota Kemendikbud 2021
Adapun rincian penyaluran bantuan kuota data internet lanjutan pada bulan September 2021 ini sebanyak 22,8 juta nomor ponsel peserta didik jenjang PAUD hingga pendidikan tinggi dan 1,6 juta pendidik jenjang PAUD hingga pendidikan tinggi.
Pemberian bantuan kuota data internet lanjutan ini sebelumnya telah diumumkan Mendikbudristek pada 8 Agustus 2021 bersama dengan Menteri Keuangan dan Menteri Agama.
Besaran bantuan yang dialokasikan bagi peserta didik PAUD adalah 7 GB/bulan dan untuk peserta didik jenjang pendidikan dasar dan menengah adalah 10 GB/bulan.
Sedangkan untuk guru pendidikan anak usia dini (PAUD) dan jenjang pendidikan dasar dan menengah adalah 12 GB/bulan. Sementara itu, bagi mahasiswa dan dosen diberikan bantuan sebesar 15 GB/bulan.
Kuota Kemendikbud untuk apa saja?
Keseluruhan bantuan kuota data internet di tahun 2021 merupakan kuota umum yang dapat digunakan untuk mengakses seluruh laman dan aplikasi kecuali yang diblokir oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika.
Artinya, kuota Kemendikbud 2021 untuk aplikasi apa saja bisa digunakan, selama aplikasi tersebut tidak masuk ke dalam daftar blokir.
Selain itu, terdapat pula aplikasi yang diblokir kuota Kemendikbud yang tercantum pada situs resmi bantuan kuota data internet Kemendikbudristek: http://kuota-belajar.kemdikbud.go.id.
Aplikasi yang diblokir kuota Kemendikbud meliputi beberapa jenis yakni social network, game, dan video app.
Berikut aplikasi social network yang masuk daftar blokir kuota bantuan internet Kemendikbud 2021:
Badoo
Bigolive
Periscope
Snackvideo
Snapchat
Tinder
Tumblr
Vive
Vkontakte
YY
Adapun aplikasi game yang masuk daftar blokir kuota bantuan internet Kemendikbud 2021 adalah:
8 Ball Pool
Candy Crush
Clash of Clans
Clash of Kings
Clash Royale
Crisis Action
Fifa Mobile Football
Garena
Garena AOV
Garena Free Fire
Growtopia
Lineage Revolution
Lords Mobile : Battle of the Empires
Mobile Legends
PUBG
Roblox
Steam
Terakhir, daftar video app yang termasuk aplikasi yang diblokir kuota Kemendikbud yaitu:
Dailymotion
JWPlayer
Likee
Netflix
QQVideo
Tiktok
TVUNetworks
Viu
Terkait cara daftar kuota Kemendikbud yang juga kerap jadi pertanyaan, Nadiem punya pesan khusus kepada kepala sekolah dan pimpinan perguruan tinggi.
Mereka diminta untuk memutakhirkan data nomor ponsel peserta didik dan pendidik pada sistem data pokok pendidikan (Dapodik) dan pangkalan data pendidikan tinggi (PD Dikti).
Selain itu, Nadiem juga mengingatkan mereka tidak lupa mengunggah Surat Pernyataan Tanggung Jawab Mutlak (SPTJM) pada portal http://vervalponsel.data.kemdikbud.go.id untuk PAUD, pendidikan dasar dan menengah, atau http://kuotadikti.kemdikbud.go.id untuk jenjang pendidikan tinggi.
“Bantuan kuota data internet akan disalurkan pada tanggal 11-15 September, 11-15 Oktober, dan 11-15 November 2021, dan berlaku selama 30 hari sejak kuota data diterima,” tandasnya.
Sumber :kompas.com